Enam tahun saya habiskan di sekolah ini. Tentu saja banyak cerita yang tertinggal di dalamnya. Hari ini saya berkesempatan untuk mengunjungi kembali SD saya. ;)
Dari hasil ngobrol-ngobrol santai dengan 2 lelaki di atas, kami memutuskan untuk menengok sekolah kami dan guru-guru kami. Ah, rasanya senang sekali. Kami bertemu dengan guru IPA kami yang sekarang sudah menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Mengobrol santai. Membicarakan perkembangan sekolah kami. Dan tentu saja membicarakan tingkah kami ketika masih bersekolah di sana.
Senang sekali melihat adik-adik kelas kami belajar di sana. Di kelas yang sama dengan kelas kami. Akan tetapi, dengan kondisi kelas yang berbeda. Dulu, 1 kelas diisi oleh 40-an anak. Sekarang, hanya diisi oleh 20-an anak. Fasilitas di dalam kelasnya pun sudah sangat bagus dan dilengkapi peralatan multimedia. Sayangnya, kami tidak melihat kebun mini yang dulu menjadi tempat kami bercocok tanam menanam pokcoy dan stroberi. ^^
Setelah puas memutari sekolah yang saat ini sedang dalam proses renovasi, kami memutuskan untuk pergi ke kantin. Kami mencari makanan legendaris ketika kami bersekolah di sana, yaitu BAKSO. Dulu, untuk mendapatkan semangkuk bakso, kami hanya perlu mengeluarkan uang 250 rupiah dan harus mengantre cukup lama. Hari ini kami memakan bakso yang rasanya sama dengan 15 tahun yang lalu. Luar biasa. Makan di kantin yang sama dengan rasa makanan yang sama bersama teman SD yang sudah lama tidak bertemu. Duduk di bangku yang terasa mini bagi kami, padahal mungkin bangku itu adalah bangku kami ketika bersekolah. Senangnya. ;)
Saya bangga sekali bisa sekolah di MIN Malang 1. Kalau saya tinggal di Malang, pasti Jehan akan saya sekolahkan di sana. Sekolah dengan prestasi akademik dan pendidikan agama yang bagus. Fasilitas yang menunjang dan guru yang baik.



Leave a Reply.