Enam tahun saya habiskan di sekolah ini. Tentu saja banyak cerita yang tertinggal di dalamnya. Hari ini saya berkesempatan untuk mengunjungi kembali SD saya. ;)
Dari hasil ngobrol-ngobrol santai dengan 2 lelaki di atas, kami memutuskan untuk menengok sekolah kami dan guru-guru kami. Ah, rasanya senang sekali. Kami bertemu dengan guru IPA kami yang sekarang sudah menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Mengobrol santai. Membicarakan perkembangan sekolah kami. Dan tentu saja membicarakan tingkah kami ketika masih bersekolah di sana.
Senang sekali melihat adik-adik kelas kami belajar di sana. Di kelas yang sama dengan kelas kami. Akan tetapi, dengan kondisi kelas yang berbeda. Dulu, 1 kelas diisi oleh 40-an anak. Sekarang, hanya diisi oleh 20-an anak. Fasilitas di dalam kelasnya pun sudah sangat bagus dan dilengkapi peralatan multimedia. Sayangnya, kami tidak melihat kebun mini yang dulu menjadi tempat kami bercocok tanam menanam pokcoy dan stroberi. ^^
Setelah puas memutari sekolah yang saat ini sedang dalam proses renovasi, kami memutuskan untuk pergi ke kantin. Kami mencari makanan legendaris ketika kami bersekolah di sana, yaitu BAKSO. Dulu, untuk mendapatkan semangkuk bakso, kami hanya perlu mengeluarkan uang 250 rupiah dan harus mengantre cukup lama. Hari ini kami memakan bakso yang rasanya sama dengan 15 tahun yang lalu. Luar biasa. Makan di kantin yang sama dengan rasa makanan yang sama bersama teman SD yang sudah lama tidak bertemu. Duduk di bangku yang terasa mini bagi kami, padahal mungkin bangku itu adalah bangku kami ketika bersekolah. Senangnya. ;)
Saya bangga sekali bisa sekolah di MIN Malang 1. Kalau saya tinggal di Malang, pasti Jehan akan saya sekolahkan di sana. Sekolah dengan prestasi akademik dan pendidikan agama yang bagus. Fasilitas yang menunjang dan guru yang baik.
 
Tadi, ketika mengajar di kelas, gw membahas tentang peribahasa.
Cuma satu sih yaitu tentang tradisi atau kebiasaan di masing-masing negara
semua udah pada tau kan peribahasa "lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya"
(yang belum tau harap buka kembali buku pelajaran sekolahnya) ^^

Nah, akhir-akhir ini ada ungkapan yang sering gw pikirkan, yaitu "mulutmu harimaumu"
kenapa bukan "mulutmu kucingmu, mulutmu tikusmu, mulutmu kura-kuramu" atau binatang lainnya
kenapa harus harimau sih? apakah harimau bisa bikin gw koprol sambil bilang WOW gitu? *mulai melantur*

yak..lanjut..
Sebelum gw menjelaskan kenapa, mungkin ada baiknya gw membahas arti ungkapan tersebut.
"Mulutmu harimaumu" adalah ungkapan yang digunakan agar orang-orang menjaga perkataannya
dengan kata lain, hati-hati ama omongan lo!
Lalu, apa hubungannya dengan harimau?
Harimau adalah salah satu hewan buas yang bisa dijinakkan
Silakan liat di sirkus atau taman safari, pasti ada pertunjukan harimau yang lompat-lompat melewati lingkaran api
Harimau-harimau tersebut memiliki "orang tua" atau bisa juga disebut pawang, yaitu orang yang memberi makan, mengajarkan, bahkan menidurkannya.
Akan tetapi, naluri hewan buas pasti tak pernah mati, bisa saja ada peristiwa harimau memakan pawangnya, seperti berita ini
Kembali lagi pertanyaan, apa hubungannya mulut dengan harimau?
kadang-kadang sesuatu yang kita kerjakan akan berakibat yang tidak baik bagi kita
sama dengan pawang harimau tersebut, menjadi pawang adalah pekerjaannya dan dimakan harimau adalah risikonya
oleh karena itu, kita harus selalu hati-hati dalam berbicara atau bertindak karena bisa jadi omongan atau tindakan kita bisa berakibat buruk kepada kita.

Jadi, kenapa bukan kucing, tikus, atau kura-kura? ya mungkin karena orang tua dulu menganggap harimau adalah binatang yang paling buas dan menakutkan

Uniknya, kadang gw suka berpikir, mungkin suatu saat nanti akan ada ungkapan tweetmu harimaumu, status lo harimau lo, atau broadcast massage lo harimau lo!
 
Sebanyak 20 unit gerbong kereta dari Jepang sudah didatangkan tahun ini dan mulai besok tarif kereta akan naik
berita selengkapnya buka link ini

Menurut berita, per 1 Oktober 2012, yang artinya besok, tarif kereta di semua golongan akan naik 2000 rupiah
Pertanyaannya: apakah gw sebagai pelanggan setia KRL (Kereta Rel Listrik) sejak jadi mahasiswa sampai sekarang akan berpindah ke lain hati?
Jawabannya: tentu tidak!!

Gila apa gw kalau ganti alat transportasi?
Bayangkan..
Di pagi hari, saat gw harus mengajar jam 9 pagi, bisa aja gw berangkat dari rumah jam 8 (dengan catatan jalannya nggak bisa santai, sampai kantor langsung masuk kelas, dan nggak bisa nggosip2 dulu)
Di pagi hari, saat ribuan pekerja dari arah luar Jakarta naik kereta menuju Jakarta berdesakan, gw dengan santainya selonjoran di gerbong kereta, kursi masih banyak yang nganggur karena gw naik kereta yang melawan arah. Kalau pagi penumpang kereta arah luar Jakarta tidak seramai arah ke Jakarta. Begitu pun kalau sore ketika pulang kerja. Hidup bahagia gw!! (dengan catatan mahasiswa UI lagi libur)

Nah, ini dia!
Perkembangan jumlah mahasiswa UI yang naik kereta ini sangat signifikan. Yaaa..di samping jumlah orang yang bisa masuk UI sekarang semakin banyak, jumlah orang yang menyadari nyamannya naik kereta juga makin banyak. ^^

Gw mulai naik kereta sejak tahun 2004, ketika gw diterima masuk Universitas Indonesia.
Ceritanya dimulai ketika masa orientasi kampus.
Sebagai anak Jakarta yang tidak tahu menahu tentang Depok, rasanya perjalanan Jakarta--Depok itu jauh banget.
Akhirnya, gw dan teman-teman SMA memutuskan untuk cari kos di daerah Kukusan. (hmm..temen-temen gw masuknya di Ekonomi sih, jadinya gw kebawa deh ke Kukusan).
Masa orientasi dimulai, pembayaran uang kos selama 3 bulan juga sudah selesai, kegiatan sebagai mahasiswa baru pun dimulai.
Pergi kuliah pakai baju putih hitam, pakai name-tag segede urat malu yang udah putus, name-tag berwarna merah putih, bergambar lambang UI, serta ditambah foto dan nama ukuran superbesar.
(malu nggak? zaman dulu sih lumayan malu, tapi kalau dibandingkan jenis name-tag mahasiswa sekarang, hmmm..rasanya ada yang lebih memalukan hahaha...)
Nah, ketika awal orientasi, semua berjalan lancar, pagi berangkat ke kampus naik bis kuning atau ojek, pulangnya pun begitu. Ketika malam, makan malam bersama teman, lalu mengerjakan tugas.
Suatu ketika, gw bertemu teman yang (ternyata) rumahnya deket sama rumah gw dan dia nggak ngekos sodara-sodaraaaaaa..
Jleb!!!
Dia bilang kalau dia naik kereta yang harga tiketnya cuma 1500 rupiah (hmm..seingat gw, tahun 2004 kereta yang beroperasi masih kereta ekonomi biasa..itu tuh yang pintu dan jendelanya selalu terbuka, yang banyak pengemis, yang banyak pedagang, dan (ehm) yang banyak musisi kereta berparas ganteng serta mahir main musik)
Bandingkan dengan ongkos gw setiap hari kalau naik ojek dari Kukusan ke FIB sekali jalan bisa 5000 rupiah.
Perhitungan matematis pun terjadi...gw akhirnya memutuskan untuk belajar naik kereta ^^

Rasanya hidup gw dari tahun 2004 sampai sekarang akrab banget sama kereta.
Sejak kereta ekonomi bertarif 1500, lalu muncul kereta ekonomi AC bertarif 5500, serta kereta ekspres bertarif 6000. (Semua dalam mata uang rupiah dan dengan jarak Stasiun Tebet--Stasiun UI)
Sejak gw sering beli barang aneh-aneh di kereta sampai sekarang cuma beli tisu 2000-an.
Sejak gw dulu selalu naik kereta ekonomi yang kalau hujan pasti gerbongnya banjir sampai sekarang hampir selalu naik kereta yang AC.
Dulu, setiap naik kereta pasti dihibur dengan alunan musik dari musisi kereta yang "bermodal lengkap" seperti gitar elektrik, biola, drum set, dll sampai yang musisi seadanya "modal tepuk tangan". Gw sama temen gw sampai punya "mas-mas" pengamen favorit.
Dulu, ketika masih mahasiswa, cinta-cinta monyet di sesama anak kereta kadang terjadi. Kami (rombongan mahasiswi FIB) bertemu dengan rombongan mahasiswa FH atau FE atau FT. Ketemu di kereta waktu perjalanan pulang, satu gerbong, hadap-hadapan, lalu besoknya sengaja naik kereta di jam yang sama dan gerbong yang sama berharap bertemu lagi dengan mereka. Norak yeee..emaaang.. ;P

Nah, kadang-kadang "kenorakan" itulah yang tiba-tiba muncul di pikiran ketika gw sedang duduk sendiri di kereta AC dalam perjalanan pulang atau pergi bekerja.
Itu yang bikin gw rasanya sulit untuk berganti hati memilih transportasi lain. Gw udah biasa naik kereta.
Sudah biasa (kadang) terlambat karena keretanya bermasalah.
Sudah biasa jalan kaki dari stasiun UI sampai FIB berpanas-panas ria maupun berhujan-hujan ria.

Jadi, mau disuruh naik taksi, naik ojek, naik angkot, atau naik bus..bahkan nyetir sendiri ke UI kalau nggak kepepeeeet banget, gw lebih memilih naik kereta.

Mau harga tiketnya naik ya terserah, gw yakin pasti ada sebagian yang dipakai untuk perbaikan pelayanan kereta (sebagian lainnya nggak usah ditanyakan deh ke mananya..)
Doa gw yang terbaik untukmu, duhai kereta..

 
Beberapa minggu yang lalu, tepatnya tanggal 27--29 Mei 2012, bunda sama abi jalan-jalan ke Jogja
Abi memang pingin cuti sebentar dari kerjaannya sekaligus makan-makan
Akhirnya dipilihlah destinasi yang populer dengan makanan murahnya: JOGJAKARTA
Apalagi di sana ada beberapa saudara yang belum disambangi semenjak kami menikah

Kami memang niat untuk melakukan perjalanan dengan budget seminim mungkin, namun kepuasan sebesar mungkin
Dimulai dengan cari tiket pesawat yang everyonecanfly, lalu cari penginapan yang murah dan nyaman, nggak lupa tanya njoph tentang pengalaman liburannya di sana ^^

Saya pun segera menghubungi saudara di Jogja, mas pandu, untuk cari informasi tentang penginapan
Wah, ternyata kata dia, "santai lah, pokoknya aku yang urus, kujamin hotelnya kamu banget deh."
Semua beres!!
Tinggal nyiapin mental si perut aja hahaha

Hari H pun tiba, kami naik pesawat paling pagi (jam 06.00) dengan muka beler karena hari sebelumnya harus seharian muter-muter (ok, bagian ini akan diceritakan nanti)
Kami pesan taksi jam 3.30, lalu menitipkan Jehan ke eyang mama dan eyang papanya, wah nggak taunya si Jehan bangun, alhamdulillah deh, jadi masih bisa pamit dulu ama bocah ini ^^

Sesampainya di Jogja, kami naik bus transJogja menuju pusat kota, Malioboro, meetingpoint kami dengan mas pandu. Sebenernya bisa aja sih kami cari sendiri lokasi hotelnya, tinggal tanya alamat lengkapnya dan nama hotelnya. Akan tetapi, emang dasar saudara gw yang satu itu khawatir saudaranya nyasar di hari pertama liburan, jadilah kami diantar ke hotel.

Letak penginapan kami sangat dekat dengan Jalan  Malioboro, kalau dari jalan besarnya, belok di Jalan Dagen, lurus aja sampai ketemu perempatan besar, masih lurus sekitar 10 meter, hotelnya ada di kiri jalan. Dekat dengan resto LovingHut. ROEMAH EYANG.

Nah, serunya, ternyata letak Roemah Eyang berbeda dengan kebanyakan hotel di sepanjang Jalan Dagen. Jika hotel lain letaknya pas di pinggir jalan besar, Roemah Eyang punya jalan masuk kecil lagi untuk 1 mobil. Jadi ya.....suasananya tenaaaaang bangeeeet.

Berhubung kami sampainya masih kepagian, jadi kami titip tas dulu sambil menunggu pesanan sepeda motor datang.
Kami menunggu di salah satu sudut Roemah Eyang, emang tempat khusus buat duduk-duduk, di sana ada 2 buah meja kayu panjang. Di atas meja ada beberapa kaleng cemilan khas Jogja, disediakan secara gratis, nggak lama ada bapak-bapak nganter teh anget buat kami bertiga (me, my hubby, and mas pandu). Beneran rumahan bangeeettt. Kami pun betah ngobrol ngalur ngidul di sana sambil buka peta yang dipinjam dari petugas penginapan.
Langsung deh kebayang, kalau Jehan ikut pasti dia bakal seneng banget bisa lari-lari dan tentunya gw nggak perlu kepikiran karena aman jauh dari jalan besar.


Sudah ah ceritanya ^^
Kalian temukan sendiri aja kejutan di Roemah Eyang
 
Hari sabtu kemarin, 3 Maret 2012, seperti biasa Jehan dan abi nemenin bunda arisan.
Hahaha...
Arisannya di Plasa Semanggi bareng ama temen-temen kampus bunda.
Agenda kumpul-kumpulnya sih jam 1 siang, tapi kenyataannyaaa bisa kumpul mulai jam 2 *tepok jidat*

Nah, karena sabtu ini nggak ada acara apa-apa selain arisan dan beli buah, kami pun berangkat dari rumah jam 12.30.
Waaah, ternyata Jakarta lancar jayaaa, dari Tebet ke Semanggi via Casablanca tak ada halangan yang berarti.
Kami pun sampai di Plasa Semanggi skitar jam 13.00.

Kontak-kontak via bbm, belum ada yang datang.
Syukurlah deh, bisa ajak Jehan main-main dulu di Playola.
Sebenarnya bunda dan abi belum pernah ajak Jehan ke sana.
Cuma kadang bunda sempat 'ngeh' kalau ada playground di Semanggi ketika mau nonton bioskop.
Yak, memang lokasi Playola ini tepat di samping Plasa Semanggi 21.

Waktu Jehan ke sana, suasananya masih sepiiii, cuma ada 3 anak main di dalam.
Harga tiket masuknya Rp50.000,00 kalau weekend dan Rp35.000,00 kalau weekdays.
Tapiiii, namanya juga enggak rencana mau main-main, Jehan nggak bawa kaos kaki.
Untung di sana juga jual kaos kaki (kayaknya semua playground jual kaos kaki ya hehehe..) harganya Rp7.500,00 lumayaaan dapet koleksi kaos kaki baru, kata Jehan. ^^
Eh, orang tua pendamping juga harus pakai kaos kaki lho yaaa..

Begitu masuk ruang bermainnya, ternyata permainannya beragam, mulai dari kolam bola, trompolin, mobil-mobilan, dll.
Jehan suka.
Kalau bunda sukanya karena bersiiiih.
Mungkin karena peraturan "Dilarang Membawa dan Memberi Makan" benar-benar diterapkan ya...
Soalnya pernah di Playground lain, orang tua atau suster nemenin anak main sambil nyuapin, nggak jarang makanannya tercecer >.<

Puas deh main di sana, Jehan juga ketemu kakak-kakak yang ajak dia main.
Cuma satu yang nggak biasa di Playola ini, jam mainnya ditentukan cuma 2 jam.
Walaupun Jehan juga nggak kuat sih main 2 jam hehehe...

Picture
da..daah...ngeeng..tin..tiiin
Picture
Jehan geraak terus, blur deh..hehhe
Picture
Jehan dan Zebra
 
Hari ini, Jehan anterin uyutnya jalan-jalan lhooo
hmm, mumpung uyut lagi ada di Jakarta ;)

Mau cerita tentang uyutnya Jehan dulu ya,,
Namanya M. Rahardjo, beliau adalah pensiunan guru kesenian, umurnyaaa 88 tahun
dan alhamdulillah masih sehaaat
Selama ini beliau tinggal di Malang
Nah, sebulan ini uyut lagi ada di Jakarta, jadi kami (anak, cucu, dan cicitnya) harus senantiasa menemaninya

Uyut ini suka sekali jalan-jalan, tapi kalau dibawa ke mall suka ngeluh capai
mmh, wajar yaa sudah sepuh (tua)
beliau paling suka diajak jalan-jalan naik mobil keliling kota
Kalaupun ke mall, paling ke restoran, duduk, makan :)

Hari ini, Jehan anter uyutnya jalan-jalan keliling kota
rada bingung yaa..akhirnya kami ke daerah menteng, jalan cendana, lalu ke gambir, istiqlal, katedral, daaan muncullah ide untuk mampir ke es krim Ragusa

(rahasia kecil) ini pertama kalinya kami ke toko es krim yang legendaris itu
Begitu sampai sana...RUAMEEEE

banyak sekali yang mau makan di sana, kata pegawainya, "kalau mau cari tempat, cari sendiri ya" hahaha LOL
pegawai di sana memang oldish sekali, sudah tuaa, pakai seragam kemeja putih dan celana hitam
di bagian terasnya ada pedagang-pedagang makanan, seperti sate ayam, rujak juhi, dan gado-gado

Akhirnya kami pun dapat tempat, berbagi meja dengan pengunjung lain
Mulailah kami pilah-pilih menu es krimnya, harganya pun nggak bisa dibilang murah lho
untuk 1 scoup es krim sunday biasa harganya Rp12.000,00 dan untuk es krim plus-plusnya (seperti banana split, spaghetti ice cream) harganya antara 20rb sampai 27rb

Pesanan kami pun nggak lama datang, daaan siap kami coba!
Rasanya...mmm...light banget, nggak berat, dan nggak terlalu manis, enaaaak
Setelah kami menghabiskan separuh porsi es krim, pelayan pun memberi kami segelas air putih

Dan nggak lama setelah kami menghabiskan porsi, pelayan pun datang sambil membawa bon (tanpa kami minta)
hahaha..cara halus untuk memberi tahu kami agar segera beranjak dari kursi hahaha..
Yaa...mengerti kok, soalnya kondisi restoran memang rameee banget
banyak yang antre kursi ;D

Nih foto-fotonya
Picture
Ragusa, es krim tradisional, tanpa pengawet, sejak 1932
Picture
es krim spageti, porsi besaar
Picture
Jehan in action
Picture
rambut Jehan ngehits banget! kena angin
 
being a mother is a full time job, hard, tired, but trust me it's FUN =)

Jehan sudah setahun (hampir) 4 bulan, semakin lincah, centil, dan mulai tahu arti kata "enggak"
Contohnya:

Dulu:
"Jehan mau makan atau enggak?" and she said, "endak"
"enggak atau makan?" and she said, "kan" [makan]

Sekarang:
"Jehan mau makan atau enggak? and she said, "enggak"
"enggak atau makan?" and she said nothing = enggak

kadang lumayan bikin senewen yaa karena Jehan sudah tau apa maunya, Jehan sudah bisa ngambek kalau permintaannya ditunda, hmm..semua memang butuh hati yang tenang untuk menghadapinya ^^

So..I NEED MY ME TIME

apalagi beberapa hari ini udara lagi enggak enak bangeet, badan udah kayak kapal pecah T.T
pingiin banget dipegang-pegang a.k.a perawatan badan
Awalnya pengen totok aura di dian kenanga, tapi yaa mengingat jarak yang nggak deket dari rumah dan harus menembus kemacetan, rasanya pilihan itu kurang tepat

Nah, berbekal hasil googling dengan key word totok aura tebet masuklah saya ke suatu laman Rumah Aura Louise, dapet nomer teleponnya, dan janjian ^^
Ternyata yaaaa tempatnya dekeet banget dari rumah, ibaratnya kalau naik mobil, AC belum beneran dingin, sudah sampai

Nah, here comes the review

Begitu masuk ruangannya, saya langsung disambut oleh suasana yang enak dan menenangkan (mmh, efek aromaterapi yang dipasang kali ya)

Lalu, saya ketemu mbak wiji, orangnya ramah, dia langsung kasih daftar perawatan yang ada
Dari rumah emang saya bermaksud mau totok aura wajah, NO FACIAL (takut sakit) hehehe..
Ternyata mbak wiji nawarin paket totok aura wajah plus facial dengan jaminan enggak sakit
(mudah tergoda) saya pun menyiyakan tawaran itu hahaha


Pokoknya saya mau tiduran trus dipegang-pegang deh (oops, hahaha..)

Terapis saya waktu itu mbak wiji, dimulai dengan bersihkan muka, lalu facial, lalu totok
and i really enjoy every steps i had

Percaya enggak, saya sempet ketiduran waktu difaciaaaal *mata besar tak percaya* gimana bisaaaa? haha.. dan baru bangun waktu dikasih alat yang rasanya kayak disetrum2 kecil itu

Facial selesai, lanjut totok aura wajah, berusaha enggak ketiduran lagi, biar bisa ngerasain totoknya, daaan berhasil ^0^
Totoknya enak lhooooo, setelah itu dimasker, lalu dibersihkan

Hasilnya, berasa cerah waktu keluar ruangan (apa sugesti ya?hahaha padahal kan baru sekali perawatan)

Pokoknya harus kesana lagi, deh ^^

Ini blognya rumahauralouise atau follow twitternya @RumahAuraLouise
Jalan Tebet Timur II no. 2
(021) 91108093/68784198
 
akhirnyaaa,,malam-malam rela ngepost khusus MPASI gara-gara permintaan temen gw, cha-cha a.k.a Nisa Andini, ibu dari bocah laki-laki gendut yang lucu bernama Gaza
Seru juga sih, sekalian review performa peralatan MPASI-nya Jehan
okeh,, dimulai yaaaa.. ^^
Picture
Philips Hand Blender HR 1364
alhamdulillah dapet alat ini dari hadiah, jadi bunda nggak tau harganya berapa (kalau mau tau silahkan googling sendiri) hehehe..
Performa alat ini luar biasa, bunda bisa bikin banyak kreasi makanan dengan alat ini
mulai dari bikin puree, puding, sampai cake
Membersihkannya juga gampang, karena pada intinya alat ini hanya punya satu mesin yang bisa dibongkar-pasang dengan alat yang lain.

Bunda sih kebanyakan pakai yang bentuknya stick untuk bikin puree buah atau sayur, terus chopper untuk menghaluskan daging, dan yang satu lagi untuk mengocok telur dan susu

Kelemahannya cuma satu, butuh listrik yang banyak (600 Watt), tapi kemampuan mesinnya bagus jadi enggak perlu waktu lama untuk menghaluskan-apa-saja ^0^


Picture
Carter's booster to toddler seat
di postingan bunda sebelumnya (yang pernah baca pasti pernah tau kegusaran bunda memilih antara beli high chair atau sewa)
ternyata bunda beli kursi makan buat Jehan, kenapa? pengen menanamkan kebiasaan makan sambil duduk
Saat awal MPASI, Jehan masih belum punya kursi ini, waktu itu Jehan bunda sewakan bumbo seat karena masih ngerasa duduknya Jehan belum pas banget

Nah, ketika duduknya sudah stabil, barulah Jehan pakai booster seat ini
Alasan beli ini karena bisa dilipat-lipat, jadi kalau main ke rumah utinya Jehan bisa dibawa (kenyataannya enggak pernah bawa kursi ke rumah utinya karena Jehan bisa didudukkan di mana saja)

Ketika Jehan bisa jalan seperti sekarang ini, rada susah mendudukkannya di kursi makan, bawaannya pengen jalaaan terus
Strateginya: alihkan perhatiannya! Terus ajak ngomong, terus bertingkah seperti anak kecil, atau nyalakan tv, kalau sudah enggak mempan yaaa...lepaskan saja, dari pada anak nangis nggak mau makan ; D

Picture
Tommee Tippee Cooler Bag
Tas ini selalu dibawa kmanapun Jehan pergi
Beli di toko Fany Baby, ITC Ambasador, dapet kelengkapan persis seperti gambar ini (2 tas, 1 ice gel, 2 wadah susu) wadah susunya bisa dibuat untuk simpan daging atau sayur : )

Kelebihannya: karena tas ini bisa buat dingin dan panas, jadi enggak perlu khawatir tentang makanan jehan
Tasnya pun enggak gede-gede banget, bisa dimasukkan ke baby bag-nya Jehan, jadi enggak perlu bawa printil-printil yang bikin ribet

Kelemahannya: warnanya item, menurut gw ya..kalau item jadi enggak tau tasnya kotor atau enggak, sampai sekarang pun itu tas belum pernah gw cuci, padahal udah pernah "dikeroyok" semut, selama ini bagian dalamnya cuma gw lap pakai kain basah, lalu jemur, beres

PIGEON baby feeding set&magmag training cup
gambarnya enggak usah yaaa...sudah banyak di pasaran hehehe
sendoknya pas di mulutnya Jehan, ujungnya bulat, tapi semakin besar,  sendoknya jadi semakin terlihat kecil, rasanya kurang pas gitu, tapi tetep dipakai buat makan puree buah atau snack

Kalau untuk makan nasi, sekarang bunda lebih suka nyuapin pakai sendok dari IKEA, ujungnya meruncing, jadi lebih seperti sendok beneran ; D

Wadah buat nyimpen makanan Jehan kalau lagi keluar rumah dibeliin eyang mama sama eyang papa di sebuah toko di Dharmawangsa Square, mereknya Kids Konserve, terbuat dari stainless steel dengan tutup karet warna-warni, 1 set ada tiga ukuran, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan

Baby cubes
wadah ini berguna untuk menyimpan frozen food buatan bunda
Jadi, bunda cukup bikin puree buah seminggu sekali, terus ditaruh di wadah ini, masukkan freezer, kalau mau makan, tinggal keluarin deh satu-satu

ow ya, enggak cuma puree buah lho ya, puree sayur pun bisa masuk wadah ini
Beli di OS, satu set isi 12 cubes, 1 cube-nya bisa untuk 70ml

Nah, itulah review bunda tentang pernak-pernik MPASI-nya Jehan
semoga membantu ^^
happy feeding
Picture
kids konserve, sendok IKEA, dan baby cubes
 
bingung milih vendor untuk fotografi...
prewedding aja pake jas om ama bokap sendiri,,hehe,,

walopun di PS ada rekanan vendor foto, entah kenapa kami kurang sreg ama vendor2 yg tersedia, termasuk d*dd* b*r*s,,kurang sesuai ama kita aja ^^

hmhh,,pemilihan vendor foto emang maen feeling

kudu liat hasil fotonya baru deh kita sreg,,

nggak sengaja ketemu LIGHTBRUSH di dunia maya ^^
liat websitenya,,eh,,tertarik juga ama hasil fotonya

beberapa kali telp, sms-an, dan ym-an
dan sekali ke"basecamp"nya
akhirnya deal juga kami,,
*harus cepet2 jeng,,buat booking tanggal,,soalnya LB membatasi acara tiap tanggalnya,,kalo nggak salah siy cuma 2 acara tiap tanggal*

Nah, yg paling menyenangkannya adalah,,
di acaraku ini MAS PEPPY *sang owner* yang akan turun dibantu ama Mas Ridi..

MAKASIH BANGEEEET
seneeeng banget!
makasih juga ama mbak indri *istri mas peppy* yang rela ngelayanin aku diYM hehe....
me likely!
Picture
lightbrush

MIAROSA

12/28/2009

1 Comment

 
very..very,,,recomended,,,


hehe..
sukses bikin pengantin manglingi *katanya*

vendor ini adalah rekanannya PS..

pertama kali datang ke "basecamp"nya ketemu ama bu samia
widiiih..gw langsung kalap liat baju2nya..
MANTAP tenan jeeeng!

bagus, cantik, bersih, dan uptodate
*enggak kayak baju di salah satu vendor yg sangat jadul,,masih kalah dah ama baju nikahan nyokap gw*hehehe..

proses pemilihan baju juga sangat cepat:
pertemuan pertama: lihat2 baju..nentuin warna buat pengantin
pertemuan kedua: masih cari2 baju,,skalian buat penerima tamu ama orang tua
pertemua ketiga: nentuin baju panitia
pertemuan keempat: sudah dapat baju yg PAS ama kita
pertemuan kelima: fitting sekalian menentukan rias muka&jilbab ^^


SANGAT SENANG deh ama MIAROSA

makasih bu samia&si kecil camila
makasih mbak2 tim perias...

muah...
Picture
akad
Picture
resepsi