A blinding flash of white light Lit up the sky over Gaza tonight People running for cover Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes With ravaging fiery flames And nothing remains Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down In the night, without a fight You can burn up our mosques and our homes and our schools But our spirit will never die We will not go down In Gaza tonight
Women and children alike Murdered and massacred night after night While the so-called leaders of countries afar Debated on who’s wrong or right But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain But through the tears and the blood and the pain You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go downIn the night, without a fight You can burn up our mosques and our homes and our schools But our spirit will never die We will not go down In Gaza tonight untuk semua anak yang menjadi korban kekerasan perang di mana pun kalian berada, percayalah pasti akan ada sebuah tempat yang damai untuk kalian.
19 Oktober 2012 SELAMAT ULANG TAHUN JEHAN bunda dan abi sayang Jehan :)
Alhamdulillah, kemarin bayi kecil kami beranjak menjadi balita lucu bener-bener 2 tahun yang berlalu dengan cepat Jehan tumbuh jadi anak yang sehat, cerdas, berakal, dan solihah..insyaAllah :)
2 tahun yang lalu Jehan belajar menyusu, mau apa-apa kodenya cuma nangis Sekarang, Jehan udah cereweeeet banget, kosakatanya nggak terbendung
Tahun ini, seperti tahun kemarin, kami merayakan secara kecil-kecilan momen pertambahan tahunnya Jehan yang datang ya sama aja, kayak keyko dan mamanya, raisya dan omanya, baba ita, plus oma edy dan cucunya
Tahun ini, abi nggak bisa ikut ulang tahunnya Jehan karena tanggal 19 pagi harus berangkat ke Malaysia.
Tahun ini, spesial, karena Jehan sudah lulus S3 ASI, artinya, genap 2 tahun bunda memberi ASI buat Jehan, alhamdulillah semoga jadi bekal yang manis buat kamu, nak ^^ Ntar kamu pasti bangga deh waktu kamu bilang ke temen-temenmu bahwa kamu anak ASI.
Tahun ini, bunda ama Jehan juga harus belajar sapih menyapih. Proses menyapih ini bener-bener proses yang tak terungkapkan. Jehan masih terbiasa nyusu ke bunda kalau mau tidur malam Kalau bunda nggak ngajar juga, Jehan kolokan banget sebisa mungkin memanfaatkan susu bunda ^0^
Kamarin, bunda harus ngajar dari pagi sampai siang, Jehan sama sekali belum nyusu sampai malamnya.... waktu mau tidur.... Awalnya Jehan sudah pinter mau bobok nggak pakai nyusu, sudah ajak boneka2nya bobok bareng, sudah minta selimut enggak taunya..rengekan khas pun datang... "bundaaaa...mau mimik cucuuuu.." Bunda pun berusaha teguh untuk tidak memberi susu, tapi enggak tau kenapa di dalam hati masih belum sreg Rasanya sedih dan belum siap Mungkin ini juga yang dirasakan Jehan Akhirnya bunda pun luluh dan memberi mimik cucu-nya Jehan dengan sebuah pembuka...
"Jehan, bunda sayang banget ama Jehan, selamat ulang tahun ya, Jehan sudah jadi anak kecil, bukan bayi lagi, kalau sudah 2 tahun dan tiup kue ulang tahun artinya apa hayo?"
"Jehan nggak boleh mimik susu bunda lagi" sambil Jehannya terisak-isak
"Nah, sudah pinter kan, sekarang bunda kasih mimik cucu tapi ini yang terakhir ya" bundanya ikut mewek
bunda ama jehan mewek berdua ~.~ terus nggak lama bunda ngajak Jehan ketawa karena proses ini nggak boleh diakhiri dengan tangisan, akhirnya Jehan pun mimik cucu dengan senang. Enggak lama mimik cucu, Jehan pun "melepaskannya" sambil bilang, "sudah bunda!" Kami pun lanjut ngobrol2 sampai Jehan ngantuk Akhirnya, setelah lampu kamar dimatikan, Jehan pun tertidur dengan lelap sampai keesokan harinya.
Hari ini, Jehan main dengan lincahnya, bunda tepar, sakit nggak karuan, bedrest! Cuma sekali di siang hari Jehan merengek nggak jelas sambil megangin "mimikcucunya", tapi nggak dilanjutin setelah dia punya perhatian lain.
Malam ini, waktu tidur pun tiba, bunda udah merasa siap untuk "menolak" Jehan. Seperti dugaan, Jehan pun merengek minta mimikcucu, tapi bunda tau itu bukan rengekan yang harus musti dilaksanakan Jehan cuma meminta, dikasih syukur, nggak dikasih juga nggak apa-apa ^^ Bunda pun hanya memeluk Jehan sambil bertanya apa maunya Jehan minta ganti posisi tidur, oke Jehan minta ngobrol, oke Jehan nggak mau selimutan, oke Lalu, lampu kamar pun dimatikan, bunda pura-pura tidur, Jehan masih kedip-kedip, tapi nggak sampai semenit kemudian, sudah terdengar suara ngoroknya ^0^
Anak pintarku..semoga kamu semakin besar, berani, dan penuh kasih sayang
#Jehan 24 jam tanpa mimik cucu Cerita belum selesai karena baru sehari, tunggu cerita selanjutnya..
melihatmu lelap terkadang membuat bunda berpikir kau sungguh tenang dan damai tak sanggup bunda bayangkan seberapa banyak pengalaman yang nanti kau lewati kau adalah manusia pribadi yang nantinya akan menentukan jalanmu sendiri nanti ada saatnya bunda tak bisa selalu melihat dan menjagamu kau rasakan kegelisahan kau rasakan kekecewaan kau rasakan kebahagiaan kau rasakan manis dan pahitnya hidup percayalah, nak, semua rasa itu akan memperkayamu jadilah anak yang berani jadilah pengasih jadilah dirimu sendiri semoga bunda bisa memberi bekal yang cukup
love you always Jehan, bunda
Pernah marah kan? kepada orang lain, keadaan, diri sendiri, bahkan mungkin Tuhan
Sampai saat ini, gw masih beranggapan bahwa marah adalah satu satu ekspresi emosi yang disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan Lagi capek pulang kerja lalu jalanan macet --> tidak menguntungkan --> marah Lagi tidur santai pada minggu pagi lalu dibangunkan dengan cara yang ugal-ugalan --> tidak menguntungkan --> marah
dan ini yang terjadi ama my beauty angel, Jehan Lagi enak-enak main sama temannya lalu disuruh pulang ---> tidak menguntungkan --> marah Yeah, gw sedang berhadapan dengan seseorang yang sedang mengeksplorasi perasaannya, orang-orang menyebutnya sebagai "the terrible twos", gw menyebutnya sebagai gerbang emosi.
Ini adalah salah satu tahapan tumbuh kembang sosial dan emosional seseorang, sebagian besar memulainya ketika berumur 2 tahun. Akan tetapi, banyak juga yang sudah memasuki gerbang emosi ini ketika berumur 18 bulan. Pada masa-masa ini, seseorang akan menunjukkan kepada sekitar bahwa dia bukan lagi anak kecil dan bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang tuanya.
Contohnya: Jehan sudah suka pakai sepatu sendiri Jehan suka nyobain high heels bunda Jehan suka bermain sebagai "orang tua" untuk boneka-bonekanya, seperti menyuapi, memandikan, atau menganti baju bonekanya
Terkadang, masalahnya adalah seseorang yang sedang memasuki gerbang emosi ini belum bisa mengendalikan secara tepat ekspresinya. Oleh karena itu, ada istilah temper tantrum. Itu lhoo..siapa yang pernah lihat anak-anak nangis sampai guling-guling di lantai tak terkendali? Ketika gw belum punya anak dan melihat kejadian seperti itu di salah satu mal, reaksi gw adalah.. "Ih..ibunya gimana sih, anaknya nggak diajarin sopan santun apa? kok bisa sampai kayak gitu di mal" atau "Ih..ibunya tega banget deh, masa anak dibiarin nangis sampai kayak gitu" (well..emang udah jatahnya ya, kalau ada apa-apa, pasti yang disalahkan pertama ibunya)
Ternyata, menangani anak yang sedang tantrum ya seperti itu... biarkan lah anak itu melepas emosinya, jangan dilawan, buat dia tahu bahwa reaksi semacam itu bukanlah reaksi yang tepat sehingga pasti tidak mendapat hasil yang diinginkan. Jauhkan dia dari keramaian, peluk dengan kasih sayang, dan biarkan dia merasakan cinta kita. Setelah tenang, baru deh diberi pengertian
Nah, bagaimana dengan Jehan? Selama ini, gw memperhatikan bahwa dia masih sangat belum bisa menguasai emosinya. Jehan adalah anak yang sangat sensitif Ketika melihat atau merasakan hal-hal yang sedikit "sendu", raut mukanya langsung ikut sendu dan sebaliknya ketika dia merasa senang, Jehan bisa tertawa tanpa batas Pokoknya semua masih serbaterlalu
Bagaimana dengan emosi marahnya? Alhamdulillah, sampai saat ini gw belum mengalami kejadian tantrum pada diri Jehan. Tapi bukan berarti dia nggak pernah marah lho..sering banget Jehan marah ketika ada hal yang tidak menguntungkan buat dia Apa ekspresi marahnya? TERIAK! Dia teriak beberapa kali sambil menatap wajah orang yang menurutnya "merugikan" dia, setelah itu dia mencari tempat yang "nyaman" (bisa ke arah orang yang menurutnya "menguntungkan", bisa juga menyendiri sambil menutup muka) Setelah itu, kalau dia sudah tenang, dia pun akan kembali seperti semula
Jujur, sampai saat ini gw masih belum tahu apakah ekspresi marah yang seperti itu sudah tepat di usianya. Sebagai orang tua yang berprinsip lihat-ntar-aja (bukan hal yang patut dicontoh) ya gw menikmati aja segala tahap perkembangan Jehan
Doa gw cuma satu, semoga Jehan bisa merasakan rasa sayang gw kepada dia dan menggunakan itu sebagai pegangan hidupnya.
jehan dan sepatu bunda
dekkk..abi pergi ke Bali ya?mau ikut?nanti ya..kalo kamu udah keluar dan udah gedean dikit,,abi dah janjiin mau ajak bunda ama dedek makan di Jimbaran =P
nah, sekarang bunda lagi nyiapin pengajian 4 bulanan kamu niyy...menurut hadist HR. Bukhori dan Muslim :’Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah(air mani), kemudian menjadi ‘alaqoh(segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh(segumpal daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya'
insyaAllah supaya kamu jadi anak yang sehat, soleh, banyak rezeki, cerdas, dan mampu menjaga amanah ^^ love you, dek..
bunda cek-cek di blog orang ada doa ketika hamil, nih dia: Doa selama kehamilan (bisa dibaca sesering mungkin)
1) Bismillahhir rahmaanir rahiim Dengan menyebut nama Allah yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
2) Alhamdu lillaahi rabbil�aalamiin Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam
3) Allaahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammad Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan kepada penghulu kami Nabi Muhammad SAW
4) Thibbil quluubi wadawaaihaa Sebagai pengobat dan penawar hatiku
5) Wa�aafiyatil abdaani wa syifaa ihaa Penyehat dan penyegar badanku
6) Wanuuril abshaari wa dhiyaa ihaa Sebagai sinar dan cahaya pandangan mata
7) Waquutil arwaahi wagidzaa ihaa Sebagai penguat dan santapan rohani
8) Wa�alaa aalihi washahbihi wabaarik wa sallim Dan kepada keluarganya dan para sahabatnya berikanlah keberkahan dan keselamatan
9) Allaahummahfazh waladaha maa daama fii bathnihaa Ya Allah semoga Engkau lindungi bayi ini selama ada dalam kandungan ibunya
10) Washfihii ma�a ummihi antasysyaafii laa syifaaa illaa syifaa uka syifaa an laa yugoodiru saqoman Dan semoga Engkau memberikan kepada bayi dan ibunya Allah yang memberi kesehatan. Tidak ada kesehatan selain kesehatan Allah, kesehatan yg tdk diakhiri dgn penyakit lain
11) Allaahumma shawwirhu fii bathnihaa shuurotanhasanatan Ya Allah semoga Engkau ciptakan bayi ini dlm kandungan ibunya dgn rupa yg bagus
12) Watsabbit qolbahu iimaanan bika wabiraa suulika Dan semoga Engkau tanamkan hatinya bayi ini iman kepadaMu ya Allah dan kepada Rosul Mu
13) Allaahumma akhrijhu min bathni ummihi waqta walaada tihaa sahlan wasaliiman Ya Allah semoga Engkau mengeluarkan bayi ini dari dlm kandungan ibunya pada waktu yg tlah ditetapkan dlm keadaan yg sehat dan selamat
14) Allaahummaj �alhu shahiihan kaamilan wa�aaqilan haa dziqan wa�aaliman�aamilan Ya Allah semoga Engkau jadikan bayi ini sehat, sempurna, berakal cerdas dan mengerti dlm urusan agama
15) Allaahumma thawwil umrahu washahhih jasadahu wahassin khuluqohu wafashshih lisaa nahu Ya Allah semoga Engkau memberikan kepada bayi ini umur yg pjg, sehat jasmani dan rohani, bagus budi perangainya, fasih lisannya
16) Wa ahsin shautahu li qiraa atil hadiitsi wal qur�aan Serta bagus suaranya u/membaca dan Al Quran
17) Warfa�darojatuhu Dan tinggikanlah derajatnya
18) Wawasi�rijqahu Dan luaskanlah rizkinya
19) Wajalhu insaanan kaamilan saaliman fiddunya wal aakhirah Dan jadikanlah bagi manusia yg sempuran selamat di dunia dan akhirat
20) Bibirakati sayyidinaa Muhammaddin shallallaahu�alaihi wasallam wal hamdu lillahi rabbil�aalamiina Dengan berkahnya Nabi besar Muhammad SAW dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam
Aaamin, aamin aamin yaa robbal aalamin Kabulkanlah doa kami, kabulkanlaah doa kami kabulkanlah doa kami ya Allah seru sekalian alam
|