Hari Jumat kemarin, tanggal 10 Mei 2013, pagi
Bangun tidur kuterus bilang ke bunda, "Bunda, aku mau ikut bunda ngajar ke kampus."
Karena hari ini agenda bunda hanya gladi resik untuk persiapan penutupan program, akhirnya aku boleh ikut ke kampus

Asyik..naik kereta..bawa adek udin..

Picture
Dibeliin es krim warna ungu sama tante Ika ^^
Picture
tidur siang di tengah gaduhnya suara
Picture
Ditemani om Pras yang kangen anaknya
Picture
Digendong om Rizal yang pingin punya anak ;P
Picture
Gangguin temen bunda yang lagi kerja
Picture
dan gangguin lagi.. ;P
Picture
coba-coba topinya para sinyo
Picture
bergaya bareng tante Ika
Picture
and makes some happy smile :D
Aku senang sekali..
bisa ketemu teman-temannya bunda :)

 
Asyik, ya!
Pekerjaan saya memang asyik...Bisa makan di kelas (salah fokus) ;P
hahaha...

Asyik karena saya bisa terus belajar dari mereka semua.
Foto ini diambil kemarin, ketika di kelas membaca, kami membahas tentang acara syukuran.
Walhasil, nasi tumpeng pun numpang eksis di foto ini.

dan perkenalkan..ini adalah murid-murid saya yang unyu-unyu.
Ada yang berasal dari Jepang, Korea, dan Cina.
Bayangkan...3 negara dan beberapa orang dengan karakter yang berbeda..manarik bukan?
Mereka adalah mahasiswa tingkat pertama di program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
Karena saat ini adalah bulan-bulan pertama mereka berada di Indonesia (a.k.a belajar bahasa dan budaya Indonesia), jadilah tim pengajar menyiapkan materi perkenalan.

Beberapa minggu yang lalu, pengajar membawa buah-buahan tropis, seperti manggis, belimbing, salak, markisa, duku, dll ke dalam kelas (oh...saya berharap bisa membawa durian ke dalam kelas) ;P
dan seperti biasaaaaa...buah favorit mereka adalah manggis (the queen of fruit) #emang yah cewek#
Kadang-kadang saya suka iseng pengeen banget bawa belimbing wuluh, cempedak, asem jawa, kunyit, dll ke dalam kelas.
Tapi, misi itu belum terlaksana.
Nah, kalau lihat foto di atas. Cowok yang baju kuning itu iseeeng banget. Saya jadi terinspirasi untuk memberi "hadiah" ke dia. ^^
Tunggu kelanjutannya yaaa...


 
Kadang-kadang, ongkos ojek ketika macet itu suka seenak udel deh!!!!
Maksudnya bukan rasanya enak seperti udel(pusar)nya tukang ojek ya
*ya siapa juga yang mau nyobain pusarnya tukang ojek* -__-
Maksud saya adalah suka-suka tukang ojeknya alias mahal

Jadi begini ceritanya...
tadi sore saya ada tugas di Gedung Sumitmas, di daerah Sudirman. Saya berangkat dari kantor BIPA UI jam 15.15 untuk mengajar di Sumitmas jam 16.30
Rada-rada horor juga sih yeee karena cuma punya waktu 75 menit untuk menempuh perjalanan Depok-Jakarta tanpa kendaraan pribadi.

Jalan dari kantor BIPA ke stasiun UI aja sudah memakan waktu 15 menit. Belum waktu untuk menunggu kereta datang.
Kalau datang cepat ya alhamdulillah, kalau datang lama ya pasrah.
Perjalanan dari stasiun UI ke stasiun sudirman kira-kira memakan waktu 30-40 menit.
Jadi, sampai stasiun sudirman saja sudah memakan waktu kurang lebih 55 menit.
Sisa 20 menit untuk melanjutkan perjalanan dari stasiun sudirman sampai gedung sumitmas lalu naik lift ke lantai 3.

Kalau dilihat di googlemaps sih jaraknya dekat, 5-10 menit juga sudah bisa sampai.
Tapi, ini hari JUMAT sodara-sodara sebangsa dan setanah aiiiiiiiirrrrr!!!!
Baru jam 4 sore di jalan sudirman sudah antre kendaraan (kayak parkiran Grand Indonesia pindah ke jalan) #lebay ^^

Langsung deh saya bingung mau naik apa. Naik bus kopaja atau ojek?
Sebenarnya ojek adalah pilihan terakhir karena berbagai macam alasan, tapi di situasi ini rasanya ojek adalah pilihan yang paling tepat.
Saya pun memanggil tukang ojek dan bilang tujuan saya. Terjadi pembicaraan:

Saya(S)               : Bang, ke sumitmas ya
Tukang Ojek (TO) : sumitmas? senayan, mbak?
S                        : iya, tinggal lurus doang, ayo! (pasang helm)
TO                      : 30ribu ya mbak
S                        : WHAAAAAT???!! (mata melotot, rahang mengeras, mulut terbuka) berapa? (masih kaget)
TO                      : jalanan macet mbak
S                        : enggak..enggak..enggak (lepas helm) gile lu, enggak mau gw
TO                      : maunya berapa?
S                        : 15 ribu atau 10 ribu (dalam hati dongkol karena kalau naik kopaja paling mahal ongkosnya 5000)
TO diskusi dengan temannya lalu bicara: yaudah mbak, sama teman saya aja, dia mau 15rb sekalian pulang katanya
S                        : oke

Saya pun naik ke atas motor, tak lupa pakai helm dan bismillah...
Selama 15 menit ke depan rasanya nyawa saya dipertaruhkan di tengah-tengah kemacetan. Mampus! saya dapet tukang ojek yang tidak taat peraturan lalu lintas. Nyetirnya kayak semut yang nggak bisa liat tempat kosong sedikit pun.
Celaka rasanya dekat sekali. Cuma bisa banyak doa, tahan napas, dan pasrah. Berharap semoga tidak ditabrak motor lain atau mobil atau kopaja -___-

Pukul 16.25 saya sudah sampai depan gedung sumitmas, lepas helm, lalu menyerahkan selembar uang 20ribu. Terjadi percakapan lagi:
TO        : kembali berapa?
S          : ya 5ribu lah, pak (dalam hati saya, kan perjanjiannya 15rb)
TO        : (dengan muka yang tidak bisa dideskripsikan) enggak 2ribu aja, mbak?
S          : (dengan muka yang lebih absurd) yaudah pak, ambil aja kembaliannya. (bergegas pergi)

Saya udah males dan nggak punya waktu untuk berdebat dengan tukang ojek. Sebenarnya uang 5ribu untuk saya tidak masalah, tapi saya sudah ilfil ama tukang ojeknya.
Memang jalanan macet sekali. Kalau saja si tukang ojek mengendarai motornya dengan baik, jadi pengendara yang baik saya dengan senang hati memberinya uang tips.

Eh, tapi jangan salah ya, saya ikhlas kok dan saya berterima kasih pada dia karena telah mengantar saya dengan selamat sampai tujuan.

happy friday night, people

 
Tadi, ketika mengajar di kelas, gw membahas tentang peribahasa.
Cuma satu sih yaitu tentang tradisi atau kebiasaan di masing-masing negara
semua udah pada tau kan peribahasa "lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya"
(yang belum tau harap buka kembali buku pelajaran sekolahnya) ^^

Nah, akhir-akhir ini ada ungkapan yang sering gw pikirkan, yaitu "mulutmu harimaumu"
kenapa bukan "mulutmu kucingmu, mulutmu tikusmu, mulutmu kura-kuramu" atau binatang lainnya
kenapa harus harimau sih? apakah harimau bisa bikin gw koprol sambil bilang WOW gitu? *mulai melantur*

yak..lanjut..
Sebelum gw menjelaskan kenapa, mungkin ada baiknya gw membahas arti ungkapan tersebut.
"Mulutmu harimaumu" adalah ungkapan yang digunakan agar orang-orang menjaga perkataannya
dengan kata lain, hati-hati ama omongan lo!
Lalu, apa hubungannya dengan harimau?
Harimau adalah salah satu hewan buas yang bisa dijinakkan
Silakan liat di sirkus atau taman safari, pasti ada pertunjukan harimau yang lompat-lompat melewati lingkaran api
Harimau-harimau tersebut memiliki "orang tua" atau bisa juga disebut pawang, yaitu orang yang memberi makan, mengajarkan, bahkan menidurkannya.
Akan tetapi, naluri hewan buas pasti tak pernah mati, bisa saja ada peristiwa harimau memakan pawangnya, seperti berita ini
Kembali lagi pertanyaan, apa hubungannya mulut dengan harimau?
kadang-kadang sesuatu yang kita kerjakan akan berakibat yang tidak baik bagi kita
sama dengan pawang harimau tersebut, menjadi pawang adalah pekerjaannya dan dimakan harimau adalah risikonya
oleh karena itu, kita harus selalu hati-hati dalam berbicara atau bertindak karena bisa jadi omongan atau tindakan kita bisa berakibat buruk kepada kita.

Jadi, kenapa bukan kucing, tikus, atau kura-kura? ya mungkin karena orang tua dulu menganggap harimau adalah binatang yang paling buas dan menakutkan

Uniknya, kadang gw suka berpikir, mungkin suatu saat nanti akan ada ungkapan tweetmu harimaumu, status lo harimau lo, atau broadcast massage lo harimau lo!
 
Sebanyak 20 unit gerbong kereta dari Jepang sudah didatangkan tahun ini dan mulai besok tarif kereta akan naik
berita selengkapnya buka link ini

Menurut berita, per 1 Oktober 2012, yang artinya besok, tarif kereta di semua golongan akan naik 2000 rupiah
Pertanyaannya: apakah gw sebagai pelanggan setia KRL (Kereta Rel Listrik) sejak jadi mahasiswa sampai sekarang akan berpindah ke lain hati?
Jawabannya: tentu tidak!!

Gila apa gw kalau ganti alat transportasi?
Bayangkan..
Di pagi hari, saat gw harus mengajar jam 9 pagi, bisa aja gw berangkat dari rumah jam 8 (dengan catatan jalannya nggak bisa santai, sampai kantor langsung masuk kelas, dan nggak bisa nggosip2 dulu)
Di pagi hari, saat ribuan pekerja dari arah luar Jakarta naik kereta menuju Jakarta berdesakan, gw dengan santainya selonjoran di gerbong kereta, kursi masih banyak yang nganggur karena gw naik kereta yang melawan arah. Kalau pagi penumpang kereta arah luar Jakarta tidak seramai arah ke Jakarta. Begitu pun kalau sore ketika pulang kerja. Hidup bahagia gw!! (dengan catatan mahasiswa UI lagi libur)

Nah, ini dia!
Perkembangan jumlah mahasiswa UI yang naik kereta ini sangat signifikan. Yaaa..di samping jumlah orang yang bisa masuk UI sekarang semakin banyak, jumlah orang yang menyadari nyamannya naik kereta juga makin banyak. ^^

Gw mulai naik kereta sejak tahun 2004, ketika gw diterima masuk Universitas Indonesia.
Ceritanya dimulai ketika masa orientasi kampus.
Sebagai anak Jakarta yang tidak tahu menahu tentang Depok, rasanya perjalanan Jakarta--Depok itu jauh banget.
Akhirnya, gw dan teman-teman SMA memutuskan untuk cari kos di daerah Kukusan. (hmm..temen-temen gw masuknya di Ekonomi sih, jadinya gw kebawa deh ke Kukusan).
Masa orientasi dimulai, pembayaran uang kos selama 3 bulan juga sudah selesai, kegiatan sebagai mahasiswa baru pun dimulai.
Pergi kuliah pakai baju putih hitam, pakai name-tag segede urat malu yang udah putus, name-tag berwarna merah putih, bergambar lambang UI, serta ditambah foto dan nama ukuran superbesar.
(malu nggak? zaman dulu sih lumayan malu, tapi kalau dibandingkan jenis name-tag mahasiswa sekarang, hmmm..rasanya ada yang lebih memalukan hahaha...)
Nah, ketika awal orientasi, semua berjalan lancar, pagi berangkat ke kampus naik bis kuning atau ojek, pulangnya pun begitu. Ketika malam, makan malam bersama teman, lalu mengerjakan tugas.
Suatu ketika, gw bertemu teman yang (ternyata) rumahnya deket sama rumah gw dan dia nggak ngekos sodara-sodaraaaaaa..
Jleb!!!
Dia bilang kalau dia naik kereta yang harga tiketnya cuma 1500 rupiah (hmm..seingat gw, tahun 2004 kereta yang beroperasi masih kereta ekonomi biasa..itu tuh yang pintu dan jendelanya selalu terbuka, yang banyak pengemis, yang banyak pedagang, dan (ehm) yang banyak musisi kereta berparas ganteng serta mahir main musik)
Bandingkan dengan ongkos gw setiap hari kalau naik ojek dari Kukusan ke FIB sekali jalan bisa 5000 rupiah.
Perhitungan matematis pun terjadi...gw akhirnya memutuskan untuk belajar naik kereta ^^

Rasanya hidup gw dari tahun 2004 sampai sekarang akrab banget sama kereta.
Sejak kereta ekonomi bertarif 1500, lalu muncul kereta ekonomi AC bertarif 5500, serta kereta ekspres bertarif 6000. (Semua dalam mata uang rupiah dan dengan jarak Stasiun Tebet--Stasiun UI)
Sejak gw sering beli barang aneh-aneh di kereta sampai sekarang cuma beli tisu 2000-an.
Sejak gw dulu selalu naik kereta ekonomi yang kalau hujan pasti gerbongnya banjir sampai sekarang hampir selalu naik kereta yang AC.
Dulu, setiap naik kereta pasti dihibur dengan alunan musik dari musisi kereta yang "bermodal lengkap" seperti gitar elektrik, biola, drum set, dll sampai yang musisi seadanya "modal tepuk tangan". Gw sama temen gw sampai punya "mas-mas" pengamen favorit.
Dulu, ketika masih mahasiswa, cinta-cinta monyet di sesama anak kereta kadang terjadi. Kami (rombongan mahasiswi FIB) bertemu dengan rombongan mahasiswa FH atau FE atau FT. Ketemu di kereta waktu perjalanan pulang, satu gerbong, hadap-hadapan, lalu besoknya sengaja naik kereta di jam yang sama dan gerbong yang sama berharap bertemu lagi dengan mereka. Norak yeee..emaaang.. ;P

Nah, kadang-kadang "kenorakan" itulah yang tiba-tiba muncul di pikiran ketika gw sedang duduk sendiri di kereta AC dalam perjalanan pulang atau pergi bekerja.
Itu yang bikin gw rasanya sulit untuk berganti hati memilih transportasi lain. Gw udah biasa naik kereta.
Sudah biasa (kadang) terlambat karena keretanya bermasalah.
Sudah biasa jalan kaki dari stasiun UI sampai FIB berpanas-panas ria maupun berhujan-hujan ria.

Jadi, mau disuruh naik taksi, naik ojek, naik angkot, atau naik bus..bahkan nyetir sendiri ke UI kalau nggak kepepeeeet banget, gw lebih memilih naik kereta.

Mau harga tiketnya naik ya terserah, gw yakin pasti ada sebagian yang dipakai untuk perbaikan pelayanan kereta (sebagian lainnya nggak usah ditanyakan deh ke mananya..)
Doa gw yang terbaik untukmu, duhai kereta..

 
_We are shaped by our thoughts; we become what we think. When the mind is pure, joy follows like a shadow that never leaves.
Buddha


Hari ini saya punya cerita...
Pernah nggak sih kalian memikirkan sesuatu, lalu tiba-tiba dalam waktu yang nggak lama, keinginan itu terwujud
Pasti pernah, kan?

Ini ceritaku..

Hari ini, entah kenapa pengen banget pakai baju warna hitam. Hasilnya, saya pun memutuskan untuk pakai celana hitam, baju atasan lengan panjang warna hitam, dan kemeja luaran tipis warna putih (biar nggak kelihatan berkabung banget).
Saya menyadari pakaian ini akan bikin gerah banget, apalagi jadwal hari ini cuma sampai siang.
Akan tetapi, karena moodnya pakai baju ini, jadi ya hajar aja..malah kepikiran pulang sore biar nggak panas

Nah, intinya ada di kata kepikiran ini, seperti sesuatu yang kuat dan yakin bahwa saya akan pulang sore, walaupun saya nggak tau akan ngapain untuk mengisi waktu dari siang sampai sore

15menit kemudian...
Dateng bbm (blackberry messaging) dari Desril, teman sesama pengajar yang isinya:
Mince, aku udah di jalan
Tapi tadi Junki sms kalau Hide ga belajar..gw balik lagi deh..kamu mau ga gantiin aku yang siang?hehehehe

Jadi, Junki dan Hide adalah murid privat kami, mereka belajar 6 jam dalam sehari *pengsan*
Sesi belajar mereka dibagi menjadi 3 sesi, yaitu jam 8.30--10.30, 11.00--13.00, dan 14.00--16.00
Nah, gw cuma dijadwalkan ngajar Junki sampai jam 1 siang, sesi selanjutnya dipegang Desril
Desril dijadwalkan ngajar Hide sampai jam 1 siang, lalu sesi selanjutnya ngajar Junki, si Hide ama pengajar lain

Nah kan...keinginan gw tercapai..GW PULANG SORE, walaupun yaa karena ngajar bukan karena santai2 ;)
Tapi, apapun itu..gw merasa senang!!
^^
Entah senang kenapa, mungkin karena berhasil menghindari panasnya Depok--Jakarta di siang hari
Mungkin karena punya kegiatan untuk mengisi waktu sampai sore
Mungkin juga karena keinginan saya--yang cuma sepintas, tapi kuat--terwujud

Yang penting..SENANG!

Gw jadi berpikir, keinginan yang sesederhana itu aja bisa langsung terwujud dengan cara yang tak terduga. Bekalnya cuma yakin!
Keinginan..apapun namanya..bisa mimpi, harapan, cita-cita, doa, dan lain-lain yang muncul di pikiran atau perkataan pasti bisa tercapai!

All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them
Walt Disney

 
Lag-lagi mau posting tulisan mahasiswa saya nih, kali ini warga negara Jepang :) Penasaran kan dengan judulnya? Hal biasa yang mungkin baru kita ketahui, selamat menikmati ^^

Horikoshi Masato


Apakah Anda pernah mendengar tentang Puri Sakura Dewi Melawai? Tempat ini merupakan sebuah apartemen yang sangat terkenal sebagai ‘servis apartemen’ bagi orang Jepang yang tinggal di Jakarta. Apartemen yang saya tinggali tersebut sangat cocok untuk orang Jepang, khususnya untuk mereka yang sedang melakukan perjalanan dinas. Walaupun daerah itu terletak di tengah kota, apartemen yang terletak di Jalan Wijaya VIII No.9, Jakarta itu berada di daerah yang sangat tenang. Apartemen itu dibangun sejak tahun 2006. Sekarang Puri Sakura Dewi mempunyai 5 ‘servis apartemen’ khusus untuk orang Jepang. Akan tetapi, semua kamar di 5 ‘servis apartemen’ tersebut selalu penuh. Di sana, dengan pelayanan jasa yang sangat tinggi, orang Jepang merasa seolah-olah hidup di surga.

Apartemen Puri Sakura Dewi terletak di daerah Blok-M yang terkenal sebagai daerah khusus untuk orang Jepang. Blok-M biasa dikenal oleh orang Jepang ‘Kota Jepang’ karena di sini banyak restoran, kafe menjamur, ada swalayan, dan toko-toko khusus untuk orang Jepang. Ada juga mal-mal besar di sekitar daerah ini, seperti Blok-M Square dan Plaza Blok-M. Dari Puri Sakura Dewi Melawai, Anda dapat mencapai Blok-M hanya dalam 5 menit dengan berjalan kaki. Hal ini membuat penghuni apartemen merasa nyaman dan seperti tinggal di Jepang. Oleh karena itu,letak yang strategis itu menjadi salah satu keistimewaan dari Puri Sakura Dewi Melawai.

Bagaimana struktur apartemen Puri Sakura Dewi Melawai? Apartemen tersebut terletak di daerah yang berdekatan dengan perumahan penduduk sehingga apartemen itu sangat tenang. Jika melihat kata “apartemen” mungkin Anda akan berpikir tentang bangunan tinggi dengan banyak kamar, tetapi Puri Sakura Dewi Melawai berbeda. Di sini, hanya ada 11 kamar dan bentuk apartemen itu seperti vila. Setiap kamar berukuran 25-35㎡ dengan kamar mandi lengkap dengan bak untuk mandi. Beberapa kamar juga mempunyai dapur kecil, tetapi cukup untuk memasak. Di dalam setiap kamar, terdapat TV, kulkas, AC, meja untuk bekerja, tempat tidur yang nyaman berukuran ‘double’, sofa, dan lemari. Oleh karena itu, penghuni di sini tidak perlu membeli sesuatu untuk mulai hidupnya karena semua sudah disiapkan.

Kualitas jasa pelayanan di sini sangat tinggi. Pertama, apartemen tersebut dijaga satpam selama 24 jam sehingga penghuni apartemen tidak perlu khawatir tentang keamanan. Kedua, ketika masuk ke apartemen tersebut, Anda akan menemukan resepsionis yang akan menerima para tamu dengan senyum. Resepsionis di sini dapat berbicara bahasa Jepang sehingga jika ada masalah, mereka dapat mengerti dan membantu menyelesaikan masalah itu. Ketiga, di dalam apartemen, ada ruangan seperti ruang keluarga. Di sana ada koran, majalah, dan buku-buku dalam bahasa Jepang yang dapat dibaca kapan saja. Padahal kalau Anda membeli koran, majalah, dan buku-buku bahasa Jepang di Jakarta, harganya sangat mahal sekitar 3-5 kali lipat harga di Jepang. Keempat, orang Jepang yang akan tinggal lama di Jakarta, saya yakin mereka merindukan Jepang. Akan tetapi, di sini mereka tidak usah khawatir karena mereka dapat menonton program TV berbahasa Jepang. Kelima, menurut saya, di antara banyak pelayanan yang diberikan di apartemen itu yang paling berguna adalah fasilitas makan pagi dan makan malam. Di dalam vila, terdapat ruang makan umum. Di sana, setiap hari penghuni apartemen dapat sarapan dan makan malam. Makanan tersebut dimasak oleh juru masak yang pernah bekerja di restoran Jepang sehingga makanannya sangat enak. Keenam, kadang-kadang Jakarta mengalami pemadaman listrik, tetapi di apartemen ini, kalaupun itu terjadi, tidak ada masalah karena ada pembangkit listrik cadangan. Selain itu, sebagai ‘service apartemen’, petugas khusus selalu merapikan tempat tidur, mencuci baju, membersihkan kamar, dan kamar mandi setiap hari. Oleh karena itu, kualitas jasa di apartemen ini sangat tinggi.

Berdasarkan hal-hal di atas, Putri Sakura Dewi Melawai sangat cocok untuk orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia sendiri atau dalam perjalanan dinas karena tempat itu bagaikan surga bagi mereka. Keistimewaan apartemen itu adalah lokasinya yang strategis dekat Blok-M. Dengan fasilitas yang nyaman dan kualitas jasa yang sangat tinggi, orang Jepang terpesona oleh apartemen ini. Jika Anda datang ke sekitar Blok-M, mampirlah ke apartemen istimewa ini.


 
Seneng ya, kalau bisa membuat orang lain lebih berkembang! Nah, ini adalah salah satu hasil di kelas menulis. Memang belum sempurna, tapi bagus, bukan?


Tanjung Puting

Kim Sung Hun



<Tanjung Puting>

Apakah anda pernah pergi ke Tanjung Puting? Tanjung puting adalah salah satu taman nasional yang sangat terkenal di Indonesia. Taman nasional ini terletak di Kota Kumai Kalimantan Tengah. Selain itu, Taman Nasional Tanjung Puting ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada 1977 dan pernah disiarkan oleh National Geographic. Sekarang banyak wisatawan berkunjung ke Tanjung Puting. Oleh karena itu, banyak biro perjalanan menjamur di kota Kumai. Jadi,  Anda bisa mengikuti wisata Tanjung Puting dengan mudah.

Taman Nasional yang dibuat dari alam memiliki pemandangan istimewa seperti Amazon. Tanjung Puting terdiri dari hutan hujan tropis dan merupakan lokasi pusat rehabilitasi orangutan pertama di Indonesia. Oleh karena itu, di taman ini Anda bisa sering melihat orangutan dan berfoto dengan mereka. Akan tetapi, Anda tidak bisa menyentuh mereka atau terlalu mendekati mereka karena untuk menghormati kehidupan mereka. Selain itu, ada bermacam-macam binatang, misalnya buaya, monyet, ular, dan yang lain-lain.

Paket wisata Tanjung Puting sangat istimewa karena harus naik kapal untuk berkunjung ke sana. Jadi, Anda harus bermalam di atas kapal karena di Tanjung Puting tidak ada penginapan. Paket wisata biasanya menawarkan untuk bermalam di sana selama dua hari tiga malam. Akan tetapi, Anda tidak usah khawatir karena semua kebutuhan dan fasilitas yang diperlukan sudah tersedia di dalam ada kamar mandi, kamar kecil, kamar tidur, dan yang lain-lain. Selain itu, sudah termasuk makan pagi, siang, malam, dan pemandu wisata.

Di dalam Tanjung Puting ada tiga buah tempat, yaitu Pondok Tanggui, Camp Leakey, dan Tanjung Harapan. Tempat itu sangat cocok sebagai lokasi kegiatan trekking karena semua jalannya tidak berbahaya, suasana juga sangat tenang. Selama trekking Anda bisa bertemu dengan suku Dayak. Mereka tinggal di Tanjung Puting sambil merehabilitasi orangutan. Mereka bersifat ramah. Jadi, Anda bisa berbicara dengan mereka dan bisa mendengar tentang sejarah mereka. Sementara itu, suasana Tanjung puting sangat tenang. Jadi, jangan berharap menemukan suasana tempat seperti Bali. Tanjung puting ini benar-benar tenang dan sangat cocok bagi Anda yang ingin jauh dari keramaian.

Jika Anda ingin mengunjungi taman ini dapat berangkat dari Jakarta dengan pesawat yang pergi ke Pangkalan Bun. Dari Jakarta sampai Pangkalan Bun memakan waktu hanya 1 jam. Pesawatnya berangkat setiap hari pada pukul 9.00 dan kembali dari sana setiap hari pada pukul 17.00.    

Tanjung Puting merupakan objek wisata yang melestarikan habitat orangutan. Dengan mengunjungi Tanjung Puting, Anda dapat mengenal langsung kehidupan orangutan di alam bebas. Perkembangan pembangunan yang tidak pandang bulu menyebabkan tempat hidup binatang-binatang semakin hilang. Binatang juga anggota bumi. Oleh karena itu, binatang dan manusia harus memiliki hubungan yang harmoni seperti manusia menjaga tempat hidup binatang-binatang di Tanjung Puting. Sekarang banyak negara berusaha menjaga lingkungan hayati. Walaupun demikian, masih ada yang banyak mengalami kesulitan untuk menjaga lingkungan hayati. Jika Anda ingin mengalami pengalaman yang istimewa dan merasa peduli akan kepentingan alam, Tanjung puting akan memuaskan Anda.

 

 
Jadi, bagaimana menurut kalian? Tertarik ke Tanjung Puting? lets goooooo....