This is it (kata Farah Queen)
Roti keju kribo sehat ala bunda

hahaha,,
ini dia salah satu penampakan menu sarapan Jehan kalau dia bosan makan nasi
roti tawar isi keju ditambah brokoli rebus saja dia sudah senang
proteinnya adalah chicken nugget bikinan sendiri yang dalemnya ada wortel dan keju, resepnya diambil di sini, tapi bayam di dalam resep saya ganti dengan wortel
 
Sebanyak 20 unit gerbong kereta dari Jepang sudah didatangkan tahun ini dan mulai besok tarif kereta akan naik
berita selengkapnya buka link ini

Menurut berita, per 1 Oktober 2012, yang artinya besok, tarif kereta di semua golongan akan naik 2000 rupiah
Pertanyaannya: apakah gw sebagai pelanggan setia KRL (Kereta Rel Listrik) sejak jadi mahasiswa sampai sekarang akan berpindah ke lain hati?
Jawabannya: tentu tidak!!

Gila apa gw kalau ganti alat transportasi?
Bayangkan..
Di pagi hari, saat gw harus mengajar jam 9 pagi, bisa aja gw berangkat dari rumah jam 8 (dengan catatan jalannya nggak bisa santai, sampai kantor langsung masuk kelas, dan nggak bisa nggosip2 dulu)
Di pagi hari, saat ribuan pekerja dari arah luar Jakarta naik kereta menuju Jakarta berdesakan, gw dengan santainya selonjoran di gerbong kereta, kursi masih banyak yang nganggur karena gw naik kereta yang melawan arah. Kalau pagi penumpang kereta arah luar Jakarta tidak seramai arah ke Jakarta. Begitu pun kalau sore ketika pulang kerja. Hidup bahagia gw!! (dengan catatan mahasiswa UI lagi libur)

Nah, ini dia!
Perkembangan jumlah mahasiswa UI yang naik kereta ini sangat signifikan. Yaaa..di samping jumlah orang yang bisa masuk UI sekarang semakin banyak, jumlah orang yang menyadari nyamannya naik kereta juga makin banyak. ^^

Gw mulai naik kereta sejak tahun 2004, ketika gw diterima masuk Universitas Indonesia.
Ceritanya dimulai ketika masa orientasi kampus.
Sebagai anak Jakarta yang tidak tahu menahu tentang Depok, rasanya perjalanan Jakarta--Depok itu jauh banget.
Akhirnya, gw dan teman-teman SMA memutuskan untuk cari kos di daerah Kukusan. (hmm..temen-temen gw masuknya di Ekonomi sih, jadinya gw kebawa deh ke Kukusan).
Masa orientasi dimulai, pembayaran uang kos selama 3 bulan juga sudah selesai, kegiatan sebagai mahasiswa baru pun dimulai.
Pergi kuliah pakai baju putih hitam, pakai name-tag segede urat malu yang udah putus, name-tag berwarna merah putih, bergambar lambang UI, serta ditambah foto dan nama ukuran superbesar.
(malu nggak? zaman dulu sih lumayan malu, tapi kalau dibandingkan jenis name-tag mahasiswa sekarang, hmmm..rasanya ada yang lebih memalukan hahaha...)
Nah, ketika awal orientasi, semua berjalan lancar, pagi berangkat ke kampus naik bis kuning atau ojek, pulangnya pun begitu. Ketika malam, makan malam bersama teman, lalu mengerjakan tugas.
Suatu ketika, gw bertemu teman yang (ternyata) rumahnya deket sama rumah gw dan dia nggak ngekos sodara-sodaraaaaaa..
Jleb!!!
Dia bilang kalau dia naik kereta yang harga tiketnya cuma 1500 rupiah (hmm..seingat gw, tahun 2004 kereta yang beroperasi masih kereta ekonomi biasa..itu tuh yang pintu dan jendelanya selalu terbuka, yang banyak pengemis, yang banyak pedagang, dan (ehm) yang banyak musisi kereta berparas ganteng serta mahir main musik)
Bandingkan dengan ongkos gw setiap hari kalau naik ojek dari Kukusan ke FIB sekali jalan bisa 5000 rupiah.
Perhitungan matematis pun terjadi...gw akhirnya memutuskan untuk belajar naik kereta ^^

Rasanya hidup gw dari tahun 2004 sampai sekarang akrab banget sama kereta.
Sejak kereta ekonomi bertarif 1500, lalu muncul kereta ekonomi AC bertarif 5500, serta kereta ekspres bertarif 6000. (Semua dalam mata uang rupiah dan dengan jarak Stasiun Tebet--Stasiun UI)
Sejak gw sering beli barang aneh-aneh di kereta sampai sekarang cuma beli tisu 2000-an.
Sejak gw dulu selalu naik kereta ekonomi yang kalau hujan pasti gerbongnya banjir sampai sekarang hampir selalu naik kereta yang AC.
Dulu, setiap naik kereta pasti dihibur dengan alunan musik dari musisi kereta yang "bermodal lengkap" seperti gitar elektrik, biola, drum set, dll sampai yang musisi seadanya "modal tepuk tangan". Gw sama temen gw sampai punya "mas-mas" pengamen favorit.
Dulu, ketika masih mahasiswa, cinta-cinta monyet di sesama anak kereta kadang terjadi. Kami (rombongan mahasiswi FIB) bertemu dengan rombongan mahasiswa FH atau FE atau FT. Ketemu di kereta waktu perjalanan pulang, satu gerbong, hadap-hadapan, lalu besoknya sengaja naik kereta di jam yang sama dan gerbong yang sama berharap bertemu lagi dengan mereka. Norak yeee..emaaang.. ;P

Nah, kadang-kadang "kenorakan" itulah yang tiba-tiba muncul di pikiran ketika gw sedang duduk sendiri di kereta AC dalam perjalanan pulang atau pergi bekerja.
Itu yang bikin gw rasanya sulit untuk berganti hati memilih transportasi lain. Gw udah biasa naik kereta.
Sudah biasa (kadang) terlambat karena keretanya bermasalah.
Sudah biasa jalan kaki dari stasiun UI sampai FIB berpanas-panas ria maupun berhujan-hujan ria.

Jadi, mau disuruh naik taksi, naik ojek, naik angkot, atau naik bus..bahkan nyetir sendiri ke UI kalau nggak kepepeeeet banget, gw lebih memilih naik kereta.

Mau harga tiketnya naik ya terserah, gw yakin pasti ada sebagian yang dipakai untuk perbaikan pelayanan kereta (sebagian lainnya nggak usah ditanyakan deh ke mananya..)
Doa gw yang terbaik untukmu, duhai kereta..

 
_We are shaped by our thoughts; we become what we think. When the mind is pure, joy follows like a shadow that never leaves.
Buddha


Hari ini saya punya cerita...
Pernah nggak sih kalian memikirkan sesuatu, lalu tiba-tiba dalam waktu yang nggak lama, keinginan itu terwujud
Pasti pernah, kan?

Ini ceritaku..

Hari ini, entah kenapa pengen banget pakai baju warna hitam. Hasilnya, saya pun memutuskan untuk pakai celana hitam, baju atasan lengan panjang warna hitam, dan kemeja luaran tipis warna putih (biar nggak kelihatan berkabung banget).
Saya menyadari pakaian ini akan bikin gerah banget, apalagi jadwal hari ini cuma sampai siang.
Akan tetapi, karena moodnya pakai baju ini, jadi ya hajar aja..malah kepikiran pulang sore biar nggak panas

Nah, intinya ada di kata kepikiran ini, seperti sesuatu yang kuat dan yakin bahwa saya akan pulang sore, walaupun saya nggak tau akan ngapain untuk mengisi waktu dari siang sampai sore

15menit kemudian...
Dateng bbm (blackberry messaging) dari Desril, teman sesama pengajar yang isinya:
Mince, aku udah di jalan
Tapi tadi Junki sms kalau Hide ga belajar..gw balik lagi deh..kamu mau ga gantiin aku yang siang?hehehehe

Jadi, Junki dan Hide adalah murid privat kami, mereka belajar 6 jam dalam sehari *pengsan*
Sesi belajar mereka dibagi menjadi 3 sesi, yaitu jam 8.30--10.30, 11.00--13.00, dan 14.00--16.00
Nah, gw cuma dijadwalkan ngajar Junki sampai jam 1 siang, sesi selanjutnya dipegang Desril
Desril dijadwalkan ngajar Hide sampai jam 1 siang, lalu sesi selanjutnya ngajar Junki, si Hide ama pengajar lain

Nah kan...keinginan gw tercapai..GW PULANG SORE, walaupun yaa karena ngajar bukan karena santai2 ;)
Tapi, apapun itu..gw merasa senang!!
^^
Entah senang kenapa, mungkin karena berhasil menghindari panasnya Depok--Jakarta di siang hari
Mungkin karena punya kegiatan untuk mengisi waktu sampai sore
Mungkin juga karena keinginan saya--yang cuma sepintas, tapi kuat--terwujud

Yang penting..SENANG!

Gw jadi berpikir, keinginan yang sesederhana itu aja bisa langsung terwujud dengan cara yang tak terduga. Bekalnya cuma yakin!
Keinginan..apapun namanya..bisa mimpi, harapan, cita-cita, doa, dan lain-lain yang muncul di pikiran atau perkataan pasti bisa tercapai!

All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them
Walt Disney

 
Situasi: Jehan sudah selasai mandi dan akan pakai baju. Jehan berlari ke lemari pakaiannya.
Jehan: Jehan mau pakai boneka yang ada bajunya
Bunda: Baju yang ada bonekanya, sayaaang
Jehan: owww..ya..ya...

Situasi: Bunda sedang menyiapkan sarapan untuk Jehan. Jehan itu ke dapur dan melihat bunda masak. Setelah itu, masakan siap dimakan
Jehan: makasih ya bunda, sudah dimasakin
Bunda: *bengong* sama-sama Jehan
Jehan: Jehan lucu, sudah disuapin, kok besar
Bunda: Iya nih Jehan, sudah besar, kok masih disuapin

LOL ^^


 
Tak lama lagi Jehan berumur 2 tahun =)
Perasaan bunda? antara senang campur deg-degan
Senang karena Jehan sudah beranjak besar, deg-degan karena sebentar lagi Jehan sudah nggak bisa mimik susu bunda lagi
Wuuuussshhhh...mau nggak mau harus dijalani!!!

Masih inget waktu Jehan baru lahir trus melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), masih inget gimana Jehan belajar mengisap puting, masih inget gimana Jehan cari-cari sumber susunya, masih inget genggaman tangan kecilnya di jari telunjuk bunda, masih inget banget tubuh mungilnya yang ringkih, masih inget wajahnya ketika tertidur pulas di pelukan, masih inget wajahnya waktu mabok ASI, masih inget gimana cara Jehan membujuk untuk minta susu, "bundaaaa, Jehan mau mimik cucu". Kalimat itu diucapkan dengan manja, pelan-pelan kata-katanya diucapkan satu per satu, lalu diakhiri dengan ciuman di bibir dan senyuman.
Dan tak lama lagi, semua ini harus diakhiri, hmm..tidak ada rasa sedih, insyaAllah, yang ada rasa bangga.
Bangga karena sudah memberikan haknya Jehan dengan sempurna, bangga karena berhasil memberikan yang terbaik untuk dia, bangga karena diberi kesempatan untuk menyusui, bangga karena Jehan tumbuh sebagai anak yang sehat, pintar, dan membanggakan, insyaAllah..saya bangga

Memang semua yang sudah diawali ada akhirnya...dan proses menyusui ini rasanya cepat sekali
2 tahun waktu kami, bunda dan Jehan, untuk beradaptasi
semua rasa ada, dari senang, sedih, gemas, sampai bete
2 tahun lalu, Jehan belajar menyusu dan saya belajar menyusui
Sebentar lagi, Jehan harus belajar disapih dan saya belajar menyapih
Seperti hantu yang terus membayangi ibu-ibu, penyapihannya Jehan ini kadang-kadang lumayan bikin kepikiran yaaa

Kata orang-orang, semua pasti pas pada waktunya
Secara fisik, Jehan mungkin tidak terlalu membutuhkan ASI karena dia sudah banyak makan makanan yang lain
Secara fisik, mungkin ASI saya juga sudah tidak banyak, bahkan mungkin tidak keluar
Secara fisik, Jehan sudah bisa bicara dan beradaptasi dengan orang lain, dia mampu berinteraksi dengan sekitar, dengan kata lain, saya bukanlah satu-satunya orang yang dia kenal
Namun, yang susah adalah mental kami
Apakah kami sudah siap untuk melepas kebiasaaan yang selalu kami lakukan sejak 2 tahun yang lalu? sejak Jehan pertama kali menghirup udara dunia?
Jawabannya, insyaAllah, pasti bisa dan harus bisa!!! ^^

Beberapa bulan terakhir, Jehan sudah mengenal kalimat, "kalau sudah 2 tahun, Jehan sudah besar, nggak boleh mimik susu bunda lagi, mimiknya susu bearbrand atau susu dancow"
Beberapa malam ini Jehan sebelum tidur juga sudah saya coba untuk tidak menyusui, walaupun...tidak berhasil ;)

Sebenarnya, Jehan bisa bobok sendiri, tanpa menyusu kepada bunda, tapi yaaaaa kalau bunda ada di rumah kok manjanya dateng, selalu minta mimik susu bunda ^^

Tapiiiiii...
Siang ini, waktu Jehan bobok siang, saya berhasil menidurkan Jehan tanpa menyusuiiii ^^
one step ahead for me!!
rasanya yaaaa...sueneng plus bangga bisa kayak gitu hehehehe..
Caranya gimana?
Awalnya pasti Jehan merengek minta susu, lalu dengan sabar saya bilang, "Jehan sudah besar, coba ya bobok sendiri, Jehan kan kalau mimik susu sukanya gigit-gigit, bunda jadi sakit dong"
Reaksi Jehan...tentu saja masih merengek, lalu saya tawarkan untuk pijat dia (Yup, salah satu kesukaan Jehan, dipijat!!)
Bunda pijat kaki dan tangannya, lalu Jehan ambil posisi telungkup *yahhh..keenakan nih anak*, pelan-pelan bunda pijit punggung dan kakinya, dan lama-lamaaa.... Voilaaaa..... Jehan tidur ^^

Tantangannya adalah ketika mencoba untuk menidurkan Jehan, rasa ngantuk itu datang dengan cepat dan kuat kepada saya..arrggghh..jadi kadang-kadang, bukannya Jehan yang tidur, malah saya yang tidur duluan ;P
well, enjoy every step i take ^^

cheers,
bunda


 
Foto di atas adalah waktu kami pergi jalan-jalan ke salah satu pantai di Tuban lho, tapi sudah rada kesiangan jadi rada panas ^^ Namanya Pantai Boom.
Tuban adalah sebuah kota kecil di jalur pantai utara Jawa
Lokasinya ada di Jawa Timur, kalau dari arah Surabaya, kamu terus mengarah ke barat melewati Gresik, Lamongan, dan Babat.

Apa yang spesial dari kota ini?
Tentu saja hidangan lautnya :D
Kalian bisa menemukan dengan mudah hidangan laut yang segar dan "menggigit" lidah, yup, betul!!
Saya pakai kata menggigit karena biasanya hidangan laut di Tuban ini disajikan dengan bumbu yang berani dan pedas, mantab lah rasanya

Hidangan apa yang harus dicoba?
Cobalah ke daerah Manunggal di sana ada restoran yang menjual kare rajungan
Rajungan adalah sejenis kepiting, tapi memiliki struktur daging yang lebih manis dan kenyal
Saran saya yaa..kalau pesan bilangnya, "pedasnya yang sedang saja, ya" Kalau pesan kare rajungan yang pedas dijamin nggak akan menikmati makannya, yang ada cuma kata, "fhuuu..haaah..fhuuuh..haaa." *lap keringat* *kepedesan* hahaha
Terus minumnya jeruk nipis hangat deh, hmmmmh,,,,nendang!
Seporsi kare rajungan yang ukuran jumbo (isi 2 rajungan) herganya 60rb rupiah, cukup mahal, tapi sepadan kok ;)

Kalau mau beli oleh-oleh dari Tuban, tentu saja pilihannya adalah aneka olahan laut, mulai dari segala macam kerupuk (ikan, kulit ikan, kulit cumi, dll), terasi, ikan asin, sampai kecap. Ow ya, belakangan ini juga mulai banyak toko yang menjual batik tulis khas Tuban. Motifnya sih hampir mirip dengan kebanyakan motif batik di Jawa Timur, tapi tentu saja ada motif khusus yang membedakannya.

Di Tuban ini, kalau saya perhatikan, objek wisata yang marak adalah objek wisata religi. Objek wisata yang paling ramai dan terkenal adalah makam Sunan Bonang. Beliau adalah salah satu wali songo, penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Sunan Bonang ini mendekatkan Islam kepada penduduk dengan media seni, yaitu musik gamelan. Ow iya, arsitektur Masjid Agung Tuban yang bersebelahan dengan komplek makan Sunan Bonang juga asyik lho buat dilihat.

Jadi, kalau lewat jalur pantai utara jawa, khususnya di daerah Jawa Timur, boleh lah coba mampir beristirahat sejenak sambil menikmati "tendangan" kare rajungan :D